Makalah Berita dan Teknik Penulisan Berita






MAKALAH
“BERITA DAN TEKNIK DASAR PENULISAN BERITA”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Jurnalistik
Dosen Pengampu: Ridwan Mubarak, S.Sos., M.Ag 






DISUSUN OLEH :

 NINING NUR AMANAH
(1164020126)



JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017


  


KATA PENGANTAR



Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua . Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, penyusun dapat menyelesaikan makalah Pengantar Ilmu  Jurnalistik yang Insya Allah tepat pada waktunya.
Terima kasih penyusun ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Pengantar Ilmu Jurnalistik  yaitu Bapak Ridwan Mubarak, S.Sos., M.Ag  Kepada teman mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi dalam pengembangan pemikiran melalui penyusunan materi dalam makalah ini.
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa sumber yang kami temukan. Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi penyususn pada khususnya dan untuk semua kalangan pada umumnya .


                                                                                    Bandung , 10 November 2017


                                                                                               Kelompok 7





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang................................................................................................................. 1
B.  Rumusan masalah............................................................................................................. 2
C.  Manfaat masalah.............................................................................................................. 2
D.  Tujuan Pembelajaran........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
 A. Pengertian Berita............................................................................................................. 3
 B. Nilai Berita....................................................................................................................... 4
C. bagian Berita..................................................................................................................... 5
D. Jenis Berita........................................................................................................................ 10
E. Contoh Berita.................................................................................................................... 19
F.  Dasar Penulisan Berita...................................................................................................... 20
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan...................................................................................................................... 23   DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................24






BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Jurnalistik dan pers sangat erat kaitannya. Pengertian dari pers sendiri adalah dari kata pers yang artinya adalah media. Karena itulah pers digunakan sebagai alat, sarana, atau wadah untuk menyiarkan produk-produk jurnalistik.
Jurnalistik adalah merupakan suatu aktivitas dalam menghasilkan berita, maupun opini. Mulai dari perencanaan, peliputan dan penulisan yang hasilnya disiarkan pada publik atau khalayak pembaca melalui media/pers. Dengan kata lain jurnalistik merupakan proses aktif untuk melahirkan berita. Hasil dari proses jurnalistik yang kemudian menjadi teks yang dimuat di media, berupa berita maupun opini.
Berita merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan di zaman sekarang ini. Hampir setiap hari kita mendapatkan berita-berita dari berbagai media massa, mulai dari surat kabar, radio, televisi sampai internet. Dan untuk menghasilkan teks yang baik dalam bentuk berita, ada beberapa cara atau teknik yang harus diketahui, agar dalam penyusunannya menjadi lebih teratur sehingga ketika berita yang akan dimuat di media dapat lebih mudah diterima oleh publik.
Dalam makalah ini akan membahas apa itu berita dan apa saja yang ada dalam berita, cara pengolah berita berdasarkan teknik yang telah ada, seperti 5W/1H dan berdasarkan fakta yang ada, serta nilai berita atau News Value. Berita juga memiliki anatomi layaknya tubuh kita. Yang biasa disebut piramida terbalik. Struktur atau anatomi berita ini juga sangat penting dalam proses pembentukan berita. Karena dalam anatomi berita ini, kita mempelajari susunan berita itu terdiri dari apa saja.
Oleh karena itu, materi tentang pengertian, macam-macam berita , teknik penulisan bahkan cara pengelolahan perlu dibahas agar kita sebagai penikmat berita dapat mengolah berita dan menganalisis berita yang kita dapat dengan baik. Sehingga kita dapat mengetahui jenis berita apa saja yang telah kita terima. Selengkapnya akan dibahas dalam bagian pembahasan.

B.     RUMUSAN MASALAH
 Rumusan masalah adalah kumpulan beberapa pokok bahasan dalam sebuah makalah, maka dari itu berikut ini adalah beberapa masalah yang akan dibahas.
1.      Pengertian Berita
2.      Macam-macam Berita
3.      Teknik penulisan Berita

C.    MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu
1.      Pembaca dapat mengetahui pengertian dari berita
2.      Pembaca  dapat mengetahui macam-macam berita
3.      Pembaca  dapat mengelompokkan berita berita yang ada sesuai jenisnya
4.      Pembaca dapat mengetahui teknik penulisan berita

D.    TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui apa itu berita
2.      Untuk mengetahui macam-macam berita
3.      Untuk mengetahui  cara penulisan berita / teknik penulisan berita





BAB II
PEMBAHASAN

A.   Definisi Berita
         Berita ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi khalayak dan disebarluaskan melalui media massa. Sebuah contoh klasik, “seekor anjing menggigit manusia, itu biasa, tetapi manusia menggigit seekor anjing itu, itu baru berita.
         Walaupun contoh di atas terkesan mengada ada namun makna penting dari contoh di atas ialah suatu fakta yang biasa-biasa saja atau sesuatu yang sudah lumrah terjadi kurang menarik perhatian orang pembaca, penonton atau pendengar.
         Ada pula sebuah pernyataan sederhana yaitu, sebuah berita sudah pasti sebuah informasi, tetapi sebuah informasi belum tentu sebuah berita. Hal itu karena informasi baru dapat dikatakan berita apabila informasi itu memiliki unsur-unsur yang mempunyai ‘Nilai Berita’ atau nilai jurnalistik dan disebarluaskan kepada khalayak.
Sesungguhnya berita adalah hasil rekonstruksi tertulis dari realitas sosial yang terdapat dalam kehidupan. Itulah sebabnya ada orang yang beranggapan bahwa penulisan berita lebih merupakan pekerjaan merekonstruksikan realitas sosial ketimbang gambaran dari realitas itu sendiri.
W.J.S. Purwadarminta berpendapat bahwa berita adalah laporan tentang satu kejadian yang terbaru. Berita juga dapat didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakna, yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka (Helena, 2007: 25).
Sementara itu menurut Masri (2008: 58), berita adalah:

1.      Suatu peristiwa atau kejadian yang tidak lazim (luar biasa)
2.      Peristiwa yang biasa, namun dilakukan atau dialami orang yang tidak biasa
3.      Suatu peristiwa yang tampak paradoksal (bertentangan)
4.      Hal biasa, namun tidak mencelikkan mata banyak orang
5.      Sesuatu yang penting
6.      Sesuatu yang genting
7.      Sesuatu yang menyentak
8.      sesuatu yang menyenangkan
9.      sesuatu yang membahayakan
10.  sesuatu tragedi yang menyentuh rasa kemanusiaan
11.  dan lain-lain yang dianggap perlu diketahui, yang menarik, dan berkaitan dengan kepentingan pembaca.

Jadi dapat dikatakan bahwa tidak semua yang tertulis dalam surat kabar atau majalah bisa disebut sebagai berita. Iklan dan resep masakan tidak bisa disebut berita, yang disebut berita adalah laporan tentang sebuah peristiwa. Dengan perkataan lain, sebuah peristiwa tidak akan pernah menjadi berita bila peristiwa tersebut tidak dilaporkan.
Dari beberapa definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut, yakni:
1.      Laporan
2.      Kejadian/peristiwa/pendapat yang menarik dan penting
3.      Disajikan secepat mungkin (terikat oleh waktu)

B.     Nilai Berita (Ukuran Layak Berita)
        Setiap berita yang ada di hapadan seorang wartawan mempunyai kadar layak berita yang berbeda, tergantung seberapa banyak dari syarat–syarat berikut ini yang bisa di penuhi.
1.      Arti penting, yaitu kejadian yang mempunyai kemungkinan memengaruhi kehidupan orang banyak.
2.      Besarnya sesuatu atau kuantitas, yaitu, kejadian yang menyangkut angka–angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang dapat mempunyai akibat yang dapat di jumlahkan bentuk angka yang menarik bagi pembaca.
3.      Tepat waktu, yaitu yaitu yang menyangkut hal  -hal yang baru saja terjadi atau baru saja di temukan.
4.      Kedekatan, yaitu kejadian dekat dengan pembaca, baik dekat secara geografis maupun dekat secara emosional.
5.      Ketenaran, yaitu kejadian yang menyangkut tokoh atau hal – hal yang terkenal atau dikenal oleh pembaca (public figure).
6.      Segi manusiawi (human inters), yaitu kejadian yang menyentuh perasaan pembaca  (mengharukan), atau kejadian yang menyangkut orang biasa dan situasi luar biasa, atau orang besar (terkenal) dalam situasi biasa.
7.      Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
8.      Aktual: terbaru, belum “basi”.
9.      Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
10.  Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakana bahwa nilai suatu berita di tentukan oleh beberapa komponen, yaitu minat (self interest), uang (money), seks, pertentangan, (conflict),  minat insane (human interst), ketegangan (suspense), kemashuran (fame), Keindahan (beauty), umur  (age), dan kejahatan (crime).

C.    Bagian Berita
Secara umum, berita mempunyai bagian-bagian dalam susunannya yaitu:
1.      Headline.
      Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika.
2.      Deadline.
      Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
3.      Lead.
      Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.

Teras berita atau lead  berdasarkan penggunaan gaya bahasa(stilistika), menurut Bond(1961,93).

·         The diggest lead
Teras berita yang mengutarakan semua fakta terpenting secara ringkas dan sederhana.
Contoh : Mobil Inova putih bernomor polisi B 1975 XX yang menabrak tiang listrik tersebut, dikemudikan oleh anak dibawah umur anak pejabat di Provinsi Bangka Belitung.

·         The direct appeal lead
Teras berita yang langsung ditujukan kepada pembaca/pendengar dengan menggunakan kata “Anda” dengan harapan dapat membangkitkan minat mendalami berta selanjutnya.
Contohnya : “Saat anda sedang tertidur pulas, hal itulah yang dialami satpam pasar pangkalpinang. Sehingga beberapa toko dimasuki maling. Dapat anda bayangkan dalam satu malam kerugian berkisar milyaran rupiah”.

·         The circumstantial lead :
Merupakan teras berita yang awali kondisi lain yang berhubungan dengan berita tersebut.
Contoh : Pemilik toko Emas berteriak histeris, mendapati pintu tokonya telah terbuka dan dagangannya ludes digondol maling.

·         The Statement lead atau Quatation lead
Teras berita yang dimulai dengan suatu pemberitahuan dengan menggunakan tanda kutip.
Contoh : Ketua KPU Bangka Mat zen Mat Yasin mengatakan,” Tidak ada Calon istimewa dalam pemilihan Bupati –Wakil Bupati, Semua sesuai peraturan dan undang-undang KPU”

·         The Descriptive Lead
Teras berita yang dimulai dengan lukisan atau pandangan agar tampak lebih hidup.
Contoh : Keheningan malam mulai dirasakan penduduk , semenjak polisi merazia kendaraan roda dua berkenalpot Recing.

·         The Suspended   Interested Lead
Teras berita yang memberikan cukup informasi menarik dan dapat merangsang pembaca untuk menikmatinya, meskipun penuturannya tidak berlebihan.
Contoh : Pekerjaan yang dilakukan oleh Ipan mengumpulkan sampah pelastik dapat membawanya beserta keluarga menunaikan ibadah haji, dapat dijadikan contoh pemuda lain bahwa pekerjaan apapun jika tekun akan berhasil.

·         The Tabulated Lead
Teras berita yang dimaksudkan untuk mengutarakan informasi dengan cara mentabulasikan (menyusun menurut lajur yang telah tersedia)
Contoh : “Warga yang akan membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) harus menyertakan” :
  1. Kartu Keluarga (KK)
  2. Pengantar dari RT/RW/kepala Lingkungan
  3. Pengantar dari Lurah
  4. Foto ukuran 2X3 dan 3X4 sebanyak 4 Lembar.
·         The Various “Stund” Lead :
Teras berita yang mengisahkan simpulperistiwa yang diberitakan dengan gambaran lain yg lebih menakjubkan dan aneh.
Contoh : Menyadari mangsanya lepas, Polisi menggunting pencuri itu dari belakang lalu terjatuh, seperti pohon tumbang.
 Selain Teras berita (lead) diatas terdapat pula beberapa jenis lead :
  • Summary Lead atau Conclusion Lead (teras berita yang dipadatkan/dirapatkan) contoh : “Bupati Bangka, Yusroni yazid,SE mengisi hari liburnya dengan bermain musik dan memancing dilaut”.
  • Statement Lead (Teras berita berupa pernyataan) contoh : “Kepala Sekolah SMK 1 Sungailiat, Drs Lukman menegaskan, Siapapun yang curang pada UAN akan diberikan sangsi”.
  • Contrast Lead (teras berita yang berisi hal-hal yang kontras) contoh : “Bangka yang dikenal sebagai penghasil lada, tahun-tahun terakhir ini masyarakatnya merasa kesulit mendapatkan lada kering dengan harga murah”.
  • Descriptive Lead (Teras Berita memaparan inti berita) contoh : “Tunggul pohon kelapa yang sudah lapuk dimakan rayap, kulitnya terkelupas semula akan digali dan dibuang, Siapa menyangka dibawah akar tua itu terdapat lubang berisikan barang-barang antik yang berumur ratusan tahun”.
  • Punch lead. : teras berita langsung “memeukul”pembaca dengan sesuatu yang nyentrik. Contoh : “Seekor sapi menghamburkan jalan kota sungailiat. Sapi itu terlapas dari mobil pengangkutnya berlari di jalan raya dan membenturkan badannya kemobil yang sedang berhenti diperempatan lampu merah sudirman.”
  • Freak lead : yaitu teras berita uraian membuat pembaca mempunyai bayangan yang sama sekali berbeda dengan objek yang dimaksud. Contoh :
Rajin pangkal pandai
Siapa rajin, badan terkulai
  • Backgroun lead: yaitu teras berita yang menggambarkan kondisi yang melatarbelakangi suatu peristiwa. Contoh :
“Sejak minggu lalu desa air duren kecamatan pemali didatangi warga dari berbagai daerah. Diantara mereka menyaksikan dari dekat sumur tua yang menyimpan biji timah berpuluh tahun lalu. Ada juga sekedar berbincang-bincang dengan kerabatnya yang berjump disama. Pihak Kepolisian, perwakilan PT Timah, aparat desa dan warga pemilik lahan tampak sedang berbincang-bincang.Sumur tua itu kini dipasang garis polisi agar tidak diambil lagi timahnya”.
  • Question lead (Teras Berita Pertanyaan). Contoh : “Mengapa tidak ke lantai bawah lebih dulu? “Inilah konsep dasar rumah panggung. Di sini, kami melakukan kegiatan utama di lantai atas,” jawab Santo—panggilan akrab Adbulah Santoso. Konsep bertinggal seperti ini umurnya sudah tua sekali. Dulu, nenek moyang kita membuat struktur yang dinaikkan karena beberapa alasan—seperti menghindari binatang buas dan mencegah kelembaban (terutama pada lingkungan berair). Pada rumah panggung modern milik Santo, arsitek sekaligus pemilik rumah ini, Anda dapat menyaksikan bagaimana konsep rumah panggung tradisional diterjemahkan dalam bangunan modern.”
Teras berita juga biasanya memiliki penyusunannya diawali dengan jenis kata atau kalimat tertentu. Suhandang(2004) membaginya dalam beberapa jenis :
  1. Conjunction lead : dimulai menggunakan kata sambung “dengan”, “ketika,dsb
  2. Intuitive lead : dimulai menggunakan kata sambung, untuk,” Guna”, “Demi” dsb
  3. Condition lead : “apabila,”seandainya”, “kalau”, dsb
  4. Substantive lead teras yang dimulai dengan kata ganti
  5. Question lead : diawali dengan kata/kalimat tanya dan jawabannya
  6. Astonisher lead :dimulai dengan kjata/kalimat yang mengejutkan
  7. Name lead : diawali nama tokoh yang terlibat.
  8. Cartridge lead : diawali kata/kalimat yang menegangkan atau menggelisahkan.
4.      Body.
      Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.

D.    Jenis Berita
1.      Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya, yaitu:
a.       Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita. Straight news harus ringkas, singkat dalam pelaporannya, namun tetap tidak mengabaikan kelengkapan data dan objektivitas.
b.      Soft News (sering disebut juga feature), yakni berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).
c.       Feature (berita kisah), yakni berita yang disajikan dalam bentuk yang menarik, menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan.
d.      Reportase, yakni Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca.

2.      Berdasarkan sifat kejadian. Terdapat empat jenis berita, yaitu:
a.       Berita yang sudah diduga akan terjadi. Misalnya: wawancara seorang wartawan dengan Goenawan Mohamad yang tampil dalam sebuah seminar.
b.      Berita tentang peristiwa yang terjadi mendadak sontak. Misalnya: peristiwa kebakaran kantor sentral telepon.
c.       Berita tentang gabungan peristiwa terduga dan tidak terduga. Misalnya: peristiwa percobaan pembunuhan kepala negara pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW  (Basuki 1983:5).




3.      Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik

a.       Berita Lugas/berita langsung/hard news/stright news
Menurut Deddy (2005: 40) hard news adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Berita tersebut misalnya tentang mulai diberlakukannya sesuatu kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja menyangkut hajat orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan
Jadi, maksud dari hard news atau berita langsung adalah berita yang penulisanya lugas, langsung, apa perlunya  (straig news, hard news, atau spot news). Prinsip penulisanya adalah piramida terbalik. Mahksudnya, hal-hal yang  terpenting disajikan pada pokok berita ( lead ), sedangkan bagian lainya pada bagian uraian (body) dengan urutan makin lama makin kurang penting
Jenis berita yang terpusat pada peristiwa normalnya berbentuk berita lugas (hard news/stright news). Dalam jurnalisme laporan berita lugas mencoba untuk menyampaikan informasi berupa peristiwa sebagaimana nampaknya. Seperti juga seorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan bercerita, wartawan pun menyampaikan pesan dan gagasannya kepada audience-nya dalam bentuk sebuah cerita yang mereka sebut “news story”. Praktik jurnalisme yang menginformasikan (sesuatu yang penting) dan jurnalisme yang menceritakan (sesuatu kisah yang menarik).
Jack Hart, dalam A Writer’s Coach, mengatakan bahwa tujuan utama Anda adalah menyampaikan informasi, anda mungkin akan menulis sebuah laporan. Sebuah laporan hanya mencatat penemuan-penemuan penelitian seseorang. Laporan biasanya disusun menurut topik. Mereka memulai dengan semacam pandangan umum (overview) yang kemudian dilanjutkan, secara metodik, dengan topik A, topik B, dan seterusnya.
Pada awal laporan wartawan mulai dengan pernyataan yang meringkas penemuan-penemuan meraka, yang dikenal sebagai lead ringaksan – summary lead. Dari sini mereka langsung masuk dalam paragaraf topik di bawahnya. Mereka kemudian menyusunnya dalam urutan kepentingan yang makin menurun. Gaya ini disebut bottom line. Struktur ini memudahkan bagi editor untuk memangkas dari dasar, sehingga bisa membuang informasi yang tidak penting dahulu. Karena informasi yang paling penting berada di atas dan menyempit ke bawah dimana terdapat informasi yang paling tidak penting, maka wartawan menyebut bentuk laporan ini “piramida terbalik.”
Bentuk laporan ini sangat cocok untuk diterapkan pada suatu peristiwa besar yang pecah, seperti pecah perang antara dua negara, bom bunuh diri, gunung meletus, tsunami, pembunuhan, dan sebagainya. Wartawan ingin secepatnya melaporkan ini kepada pembaca. Pada awal laporan sudah terdapat sari atau inti (ringkasan) dari kejadian yang segera dapat ditangkap oleh pembaca. Tinggal terserah kepada pembaca sejauh mana ia ingin membaca elaborasi detail ke bawah. Dalam berita lugas ini tidak diterapkan naratif, tidak ada gaya bercerita. Tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian pembaca secepatnya pada berita tersebut.
Ada kalanya berita lugas ini berisi kejadian-kejadian rutin seperti kegiatan pemerintah, politik, ekonomi, pangadilan, dan lainnya, yang isinya tidak begitu menarik bagi pembaca. Berita rutin yang disajikan setiap hari ini oleh pembaca sering disebut sebagai berita yang membosankan – dull news.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Straight News merupakan berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini.  Yang termasuk jenis berita Straight News adalah Hard News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.
Contohnya: 1998-2007 Bersama PKS Melayani Bangsa
                                                 
b.      Berita Ringan (soft news/berita halus)
Berita ringan adalah berita yang tidak mengutamakan pentingnya kejadian atau hangatnya berita, tetapi segi manusiawinya (human inters).  Human inters adalah kejadian yang adapat memberikan sentuhan perasaaan bagi pembaca kejadian yang menyangkut orang biasa atau orang besar dalam situasi biasa. Penulisannya menggunakan susunan piramida tegak dan biasanya kronologis.




Menurut Deddy (2005: 4), soft news (berita ringan) seringkali juga disebut dengan feature yaitu berita yang tidak terikat aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pembaca atau pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan pemirsa atau pembaca. Ia juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan atau mungkin juga simpati, misalnya tentang lahirnya hewan langka di kebun binatang, anjing menggigit majikan, atau masyarakat kecil mendapat lotre milyaran rupiah
Berbeda dengan berita yang terpusat pada peristiwa, jenis berita yang berdasarakan pada proses lazimnya berbentuk berita halus atau soft news. Soft news sendiri adalah pengembangan dari hard news. Berita-berita rutin yang bila dilihat sepintas tidak menarik terkadang ada yang penting, atau setidaknya bisa dikembangkan menjadi cerita yang menarik. Hal ini tergantung dari ketajaman atau penciuman berita seorang wartawan atau editor. Misalnya penandatangan perjanjian perdagangan antara dua negara. Kejadian formal yang berlangsung beberapa menit ini mungkin tidak menarik. Tetapi bagi wartawan yang kreatif dan skeptis ia bisa melihat hal menarik, misalnya dibelakang upacara formal tersebut ada berbagai permasalahan yang terkait dengan hubungan perdagangan antara kedua negara tersebut. Dia akan menggali hal-hal yang menarik yang bisa disajikan lugas tetapi sudah diperhalus (soft news) dalam bentuk cerita.
Bila sebuah laporan (report) disusun terutama untuk menyampaikan informasi, maka sebuah cerita (story) disusun terutama untuk memproduksi pengalaman. Untuk alasan ini maka elemen struktur dasarnya bukanlah topik, tetapi adegan (the scene). Anda akan menemukan konstruksi paling murni pada naskah film yang secara eksplisit menyusun tulisan dalam penggambaran action atau description of action. Tujuan dari konstruksi berdasar adegan adalah untuk menarik pembaca ke dalam cerita sehingga mereka bisa mengalami sendiri. Audience membaca jalan cerita melalui serangkaian adegan untuk nilai hiburannya. Karena prosesnya adalah melalui pengalaman (experience), maka bisa memiliki dampak emosional yang sangat kuat pada pembacanya. Wartawan mengenal tulisan semacam ini sebagai bentuk berita halus (soft news), yang menggunakan teknik naratif untuk menghasilkan cerita yang dramatis.
Selain kedua bentuk dasar penulisan di atas, banyak lahir bentuk hybrid dari para penulis yang imajinatif yang mengeksplorasi pemutasian tanpa ada habisnya. Poin terpenting yaitu penulis yang efektif akan berfikir dahulu tentang apa yang akan mereka tulis, dan kemudian baru memilih bentuk yang paling cocok untuk tulisannya itu.         
Charnley memperjelas perbedaan antara berita yang ditulis dengan cara matter – of – fact, secara faktual saja dengan  berita interpretatif. Ia menjelaskan jika berita interpretatif ditulis dengan dibubuhi interpertasi di dalamnya seperti seorang analisis, maka dalam reportase interpretatif seorang reporter tidak hanya menghitung tetapi mencoba menjelaskan mengapa sesuatu itu terjadi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Soft News nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.

c.       Berita Kisah (Feature)
        Berita kisah menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan, dengan penyajian yang indah dan menarik pembaca, serta mengembangkan unsur-unsur menarik pada alur kisah (plot) sehingga tak jarang muncul sudut pandang penulisnya sendiri.

d.      Reportase
Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca. Reportase diharapkan mampu memberikan fakta, data, atau informasi selengkap-lengkapnya yang dicari dan dapat melalui pengamat, wawancara, dan penelitian serta ditulis dengan gaya penulisan yang luwes.
Gaya penulisan reportase hampir sama dengan berita kisah. Hanya saja dalam reportase, data sangat di tonjolkan, bahkan dengan pengungkapan latar belakang masalah samapai ke pemikiran berikutnya. Tugas reporter yaitu melakukan tugas reportase dan mengumpulkan bahan–bahan sesuai dengan perencana isi berita di koran atau majalah (termasuk majalah dinding).




Salah satu contoh berita dalam jenis ropertase yang menarik adalah berita eksklusif, artinya sesuai peristiwa yang jarang terjadi.  Jenis berita dapat juga dipilah–pilah berdasarkan segi pembidangnya, yaitu berita politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, atau dalam ragam berita daerah atau lokal, nasional, regional, dan internasional.

4.      Jenis-jenis berita yang serupa dengan reportase adalah sebagai berikut.

a.       Berita Interpretatif
Dalam berita interpretatif seorang wartawan harus berfikir layakanya ilmuan yang akan meneliti sebuah permasalahan. Wartawan harus memiliki kesimpulan atau kecurigaan awal tentang sebuah peristiwa. Kita mesti skeptis terhadap sebuah peristiwa. Peristiwa pasti terkait dengan sesuatu yang lebih besar dan penting. Dari kecurigaan tersebut wartawan mengumpulkan informasi sebagai bahan pembuktian. Informasi tersebut adalah hasil wawancara dengan narasumber, data-data, maupun pengamatan indrawi si wartawan. Setelah itu, informasi yang terhimpun disusun dalam sebuah berita.
Jika informasi yang tersusun sejalan dengan kecurigaan wartawan maka berarti interpretasinya terbukti. Jika tidak terbukti maka pembuktian wartawan tersebut bisa menerangkan dan memperjelas sebuah permasalahan. Layaknya penelitian ilmiah, dalam berita interpretasi juga tidak dikenal salah atau benar. Tugas wartawan hanya menyajikan infomasi, setelah itu pembacalah yang berhak untuk menyimpulkan. Untuk lebih jelasnya anda perhatikan contoh berukut.
Berita interpretatif menjelaskan fakta yang saling bertentangan. Sebagai contoh semisal pemerintah berencana mengurangi subsidi bahan bakar dengan menaikan harganya sebesar 20% bulan depan. Menurut nalar wajar tarif semua angkutan yang menggunakan bahan bakar juga akan naik. Orang akan membatasi kegiatannya bepergian yang tidak perlu. Apa pengaruhnya terhadap harga-harga produk yang mesin produksinya menggunakan bahan bakar solar? Sudah tentu harga barang-barang produksi pabrik juga akan mengalami kenaikan.
Tetapi bukti kenyataanya tidak demikian. Perusahaan angkutan kota ditetapkan oleh para pemerintah daerah untuk tidak menaikkan tarif. Alasannya, kenaikan harga bahan bakar ini tidak menyebabkan perusahaan-perusahaan angkutan menderita kerugian dan karenanya tidak ada alasan untuk menaikan jumlah setoran dari para pengemudi kendaraannya. Demikian pula harga-harga produk buatan pabrik ternyata juga tidak mengalami kenaikan. Bahkan, ada beberapa produk yang harganya turun.
Dihadapkan pada fakta-fakata yang saling bertentangan ini, maka wartawan pun berada dalam posisi menulis sebuah berita interpretatif yang memaparkan keadaan ini terhadap khalayak. Kenaikan harga bahan bakar ternyata tidak berpengaruh terhadap barang-barang maupun tarif angkutan. Mengapa kejadian itu seperti tidak diperkirakan?
Berdasarkan fakta-fakta yang berhasil dihimpun, seorang wartawan harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul di kepala setiap orang: Apa itu artinya reportase interpretatif juga seringakali menjawab pertanyaan: Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Mungkin sang wartawan terus juga menulis untuk menunjukan betapa perbaikan ekonomi dalam masyarakat tidak terpengaruh oleh kenaikan bahan bakar minyak tersebut.
Sebagain besar berita interpretatif tampaknya memang seperti penjelasan saja. Berita-berita interpretatif seakan-akan sederhana. Padahal, reporternya sudah menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari dan menganalisis sebelum ia menuliskannya dalam bentuk akhir. Sang reporter membuat dua rancangan berita, konsep awal, dan revisi-revisinya ditulis kembali untuk membuat interpretasinya itu mudah dimengerti.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Interpretative News adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.
Contohnya:  “Pilgub Jabar 2018 : Eggi Suldjana ingin maju lewat Jalur Independen"

b.      Berita Investigasi (Indept News)
Investigative reporting atau Investigasi News merupakan kegiatan peliputan untuk mencari, menemukan, dan menyampaikan fakta-fakta adanya pelanggaran, kesalahan, penyimpangan, atau kejhatan yang merugikan kepentingan umum dan masyarakat.
Investigative reporting adalah pekerjaan membuka pintu dan mulut yang tertutup rapat,” kata ahli komunikasi William Rivers.
Investigative reporting atau berita investigasi bertujuan mulia, yaitu memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui (people right to know) dari apa yang dirahasiakan oleh pihak-pihak lain yang merugikan kepentingan umum.
Wartawan investigasi dituntut agar mampu melihat celah pelanggaran, menelusurinya dengan energi reportase yang besar, membuat hipotesis, menganalisis, dan pada akhirnya menuliskan laporannya. Jurnalisme investigasi ada ketika terjadi penyimpangan dalam suatu tatanan masyarakat. Pers punya peranan sangat penting untuk dapat menginformasikan peristiwa yang menyimpang itu. Tidak berhenti sampai titik ini, pers juga bisa melangkah jauh mengusut kesalahan, menemukan kebenaran, dan mengadakan perubahan.

c.       Depth News (Berita Mendalam)
Depth news disebut berita mendalam karena laporan yang hendak diberitakannya memiliki nilai berita yang berat, baik dari segi fakta, penggalian data, dan dampaknya kepada masyarakat umum. Disebut berita mendalam, juga karena proses penggalian datanya memerlukan perencanaan, persiapan matang, dan analisa yang mendalam. Ada beberapa karakter depth news, yaitu:
·         Unsur berita yang ditekankan adalah why (mengapa peristiwa terjadi) dan how ( bagaimana peristiwa itu terjadi. Terkadang so what? (apa yang akan terjadi kemudian) dipakai untuk mendekatkan berita pada kebenaran prediksi lebih lanjut dari suatu peristiwa yang tengah terjadi.
·         Deskripsi berita analitis dan mengungkapkan banyak fakta penting sebagai pendukung.
·          Struktur berita yang digunakan adalah balok tegak. Karenanya, di setiap bagian berita (dari kepala berita, tubuh berita, hingga kaki berita) mengandung inti peristiwa. Sehingga, membaca sebagian paragraf saja tidak dapat memahami atau mendapatkan informasi secara utuh. Karenanya, seluruh bagian berita depth news merupakan satu kesatuan utuh.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa depth news adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual.

5.      Jenis-jenis berita lainnya:

a.       Opinion news, yaitu berita tentang pendapat seseorang terhadap peristiwa yang sedang terjadi, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya. Contoh berita Opinion news:  Anies digugat kasus Istilah Pribumi
b.      Process – Centered News yaitu berita ini merupakan jenis berita yang berdasarkan pada proses (process – centered news) yang disajikan dengan interpretasi tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat yang dihubungkan dalam konteks yang luas dan melampaui waktu. Berita semacam ini muncul di halaman opini berupa editorial, artikel, dan surat pembaca. Sedang di halaman lain berupa komentar, laporan khusus, atau tulisan feature lainnya seperti banyak dimuat di koran minggu. Meski, kali ini kita fokuskan terlebih dahulu pada pembahasan laporan khusus yang berbentuk interpretatif.

Editor kerap menugaskan wartawan untuk membedah suatu masalah dan menyajikannya dengan penjelasan-penjelasan yang berada di bawah permukaan – beneath-the surface – peristiwa itu sendiri. Dalam liputan yang berdasarkan proses ini, diharapkan wartawan tidak jatuh ke dalam jebakan peristiwa – event trap. Ia tidak menunggu sampai peristiwa itu “pecah”. Konsep tersebutlah yang mendasari process – centered news.  Tidak jauh berbeda dari jenis-jenis berita di atas, Masduki (2004: 16) menyatakan bahwa ada dua jenis berita, yaitu:

1.      Berita Tulis
Berita tulis adalah berita radio yang telah di tulis ulang dan melalui proses penyuntingan dari sumber aslinya, baik berupa hasil reportase maupun kutipan dari media massa lain sebelum diudarakan oleh penyiar. Bentuk berita ini sering disebut dengan ad Libs (ad Libitum) sebab penyampain laporan itu menghendaki adanya penuturan secara bebas, spontan, improvisasi tinggi tanpa mengurangi substansi informasi yang disampaikan. Beberapa istilah lain untuk berita tulis yaitu:
·         Spot news, berita pendek yang memberikan informasi kejadian secara cepat.
·         Spot press atau news break, yang disajikan setiap jam bahkan 15 menit.
Kedua jenis berita di atas lebih dikenal dalam jurnalisme televisi.

2.      Berita Sisipan
Berita sisipan yaitu berita yang menyertakan sisipan pernyataan asli narasumber (actuality voice) di sela-sela teks yang disampaikan penyair atau reporter.

E.     Contoh-contoh berita
1.      stright news/ berita langsung
EVAKUASI TERHAMBAT MEDAN
BANDUNG, KOMPAS – Evakuasi korban tanah longsor di Perkebunan Teh Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terhambat medan berat berupa jalan menanjak berliku-liku dan berbatu.
Pukul 16.00, Rabu (24/2), evakuasi terpaksa dihentikan karena khawatir longsor susulan akan terjadi setelah hujan deras kembali mengguyur kawasan perkebunan tersebut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.      Berita Ringan (soft news/berita halus)
Bello Maasaba, pria asal Nigeria, menjadikan menikah sebagai pekerjaan tetapnya. Pria berusio 87 tahun itu memiliki 107 istri. Hampir setiap tahun, pria tersebut melangsungkan pernikahan. Dari 107 istrinya itu, dia mendapatkon 185 anak. Motivasi Bello menikah dengan banyak perempuan itu bukan dilandasi hasrat seksual atau menambah keturunan, tapi dari tuhan.peria yang bekerja sebagai tabib di negeria itu mengaku bahwa setiap ia akan menikah, sebelumnya mendapat semacam wahyu dari tuhan. (“tunggu dulu’. Pikiran rakyat 2011).

3.      Berita Feature

SI MATA BIRU
Oleh : Herman RN
“Jika jalan-jalan ke Aceh Barat, jangan lupa singgah sejenak di Lamno Jaya. Di sana dapat kita lihat dara Portugis, si dara Barat yang biru mata.”Kurang lebih seperti itu terjemahan sebait lagu Sabirin Lamno yang diberinya judul Dara Portugis. Lagu itu dikumpulkan dalam sebuah kaset yang diluncurkan oleh Kasgarecord. Oleh karena lagu itu pula, keberadaan dara Portugis di Lamno, Aceh Jaya (dulu masih bergabung dengan Aceh Besar) menjadi makin populer, baik di masyarakat Aceh maupun Indonesia. Bahkan, orang asing yang datang pascatsunami ke Aceh juga bertanya tentang keberadaan keturunan Eropa itu di Aceh Jaya. Apalagi, setelah mengetahui Aceh Jaya adalah daerah terparah kena imbas ie beuna atau tsunami……..

4.      Berita Reportase: Berita Ekonomi
Pasar Tradisional Vs. Pasar Modern
Liputan.com, Jakarta: seratusan pedagang pasar tradisional Ciledug berunjuk rasa manolak keberadaan carrefour di kawasan pasar tradisional Ciledug, Kabupaten Tangerang, Banten.
Alasannya, keberadaan carrefour akan mematikan omset mereka. Para pedagang menuding pemerintah daerah setempat telah mengkhianati padagang tradisional dengan menerbitkan surat izin pengoperasian Carrefour Ciledug. Menurut para pedagang, jarak pasar tradisional dengan Carrefour kurang dari 20 m sehingga mengancam omset pedagang. Unjuk rasa ratusan pedagang tradisional pasar Ciledug ini mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian dan Satuan Keamanan Central Bisnis Dagang Ciledug. Akibat aksi ini lalu lintas di Jalan Hos Cokroaminato Ciledug sempat macet total (Jum/Tim Liputan 6 SCTV).

F. Dasar Penulisan Berita
1.      Rumus 5W + 1H
Dalam membuat sebuah berita ada unsur-unsur yang perlu di parhatikan yaitu 5W + 1H.Tujuannya, agar berita itu mudah disusun dalam pola yang sudah baku dan mudah dipahami oleh khalayak. 5W+1H adalah 6 unsur dasar yang harus terdapat dalam berita, yakni unsur apa (what), siapa (who), kapan (when),  dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how).
·         What (apa yg terjadi). Peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada khalayak. Tema apa yang akan diangkat dalam berita, atau hal apa yang akan dibahas dalam berita tersebut.
·         Who (siapa yg melakukan). Siapa yang menjadi pelaku dalam peristiwa berita itu. Unsur WHO selalu menarik perhatian pembaca, apalagi manusia yang menjadi objek berita itu adalah seorang yang aktif di bidangnya. Unsur WHO  ini harus dijelaskan dengan menunjukkan cirri-cirinya seperti nama, umur, pekerjaan, alamat serta atribut lainnya berupa gelar (bangsawan, suku, pendidikan) pangkat/jabatan.
·         Where (di mana kejadiannya). Kapan peristiwa itu terjadi, seperti tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit.
·         Why (mengapa terjadi). Mengapa peristiwa itu sampai terjadi
·         How (bagaimana proses kejadiannya). Bagaimana jalannya atau proses peristiwa tersebut atau bagaimana cara menanggulangi peristiwa tersebut.

Semua unsur diatas sangat perlu di perhatikan dalam menulis sebuah berita. Dengan demikian memudahkan untuk menulis berita dan keenam rumus tersebut dinyatakan dalam kalimat yang ringkas, jelas dan menarik.

2.      Piramida Terbalik ( Inverted Pyramid )
 bagaimana jalannya peristiwa atau bagaimana cara menanggulangi peristiwa tersebut.  Piramida Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus menggunakan metode Piramida Terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembacara dapat segera mengetahui inti dari berita yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat. Berita online misalkan, sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke pokok beritanya. Informasi- informasi penting (inti) disajikan di awal paragraf, selanjutnya informasi pendukung mengikuti paragraf berikutnya.










Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal. Bagi wartawan maupun redaktur, akan memudahkan dalam penulisan dan editing berita, karena mereka lebih fokus pada pokok pikiran berita yang mereka tuliskan. Sedangkan redaktur pun akan sangat mudah dalam menyunting ataupun memotong berita, tinggal menghapus paragraf-paragraf akhir yang dianggap tidak terlalu penting. Sedangkan bagi media dengan penulisan Piramida Terbalik ini, akan menghemat space halaman. Dimulai dari hal-hal yang paling penting. Makin ke bawah semakin kurang penting (bukan berarti tidak penting).
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada pembaca untuk langsung ke inti berita.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berita ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi khalayak dan disebarluaskan melalui media massa.Waktu sangat berarti atau sangat diperlukan dalam proses penyebaran atau penyampaian berita.Selain waktu Kejadian atau peristiwa yang menarik juga sangat berita untuk menarik perhatian khalayak ramai untuk mengetahui tentang berita tersebut.Dan terakhir laporan maksudnya disini bagaimana cara penyampain atau menampilkan berita tersebut kepada khalayk ramai untuk menarik ketertarikan khalayak pada berita tersebut.
Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya, yaitu:
1.      Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita
2.      Soft News (sering disebut juga feature), yakni berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).
3.      Feature (berita kisah), yakni berita yang disajikan dalam bentuk yang menarik, menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan.
4.      Reportase, yakni Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca.



DAFTAR PUSTAKA

          Sumadiria, AS Haris. 2011. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan feature Panduan Praktis Jurnalis Prodesional. Cetakan ke-4. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

 

 
 





Komentar

  1. Discount Subscription: provides discounts for monthly or annual subscriptions, such as 50% off for the first month. For complete information, visit our website https://sites.google.com/view/168news

    BalasHapus
  2. Daily Newsletter: Stay up to date with the latest news right in your email every morning. For more information, visit our website https://sites.google.com/view/168news

    BalasHapus
  3. "Get accurate and reliable information—read the latest news from our official source every day." For complete information, visit our website here https://beritamantul.jimdosite.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opini- Proyek E-Ktp

Tutorial Pengaplikasian Microsoft Excel